Laman

Saturday 9 February 2013

PENDIDIKAN SENI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PARA PEMIMPIN MUDA

PENDIDIKAN SENI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PARA PEMIMPIN MUDA


“Tujuan pendidikan seni menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokratis, beradap serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif, intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, dan mempergelarkan seni” (Depdiknas, 2003:7).

Sejak usia dini perlu orang tua untuk mengajarkan dan mendidik anaknya sebagai pembentukan karakter, dimana keluarga adalah pondasi yang paling penting dalam pembentukan karakter seseorang. Menurut riwayat Abu ‘Ala (dalam Majid, 2012:7) mengungkapkan bahwa:
Dok. Pribadi
“Akan tumbuh dan berkembang seorang anak sebagaimana perlakuan dan pembiasaan orangtuanya terhadapnya. Anak tidak mungkin jadi hina dan tercela dengan tiba-tiba, tapi orang dekatnyalah yang akan menjadikan hina dan tercela.”
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga atau orang tua sangat berperan penting dalam membangun karakter anaknya. Jika dalam keluarga tersebut hubungannya tidak harmonis dan terdapat perceraian, maka sang anak akan berpendapat bahwa pernikahan adalah suatu penderitaan. Namun juga sebaliknya jika Salah satu peran yang penting selain keluarga yaitu dengan memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya.
Istilah pendidikan sudah menjadi keperluan yang hakiki untuk kita, terdapat banyak jenjang pendidikan mulai dari TK (Taman Kanak-kanak)  hingga Perguruan Tinggi baik itu negeri maupun swasta. Tidak menutup kemungkinan dalam suatu lembaga/sekolah berbeda satu sama lain dalam penanaman jati diri atau karakter seseorang. Suatu lembaga pendidikan tersebut pasti mempunyai program untuk membangun suatu karakter seseorang untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Salah satunya dalam dunia pendidikan terdapat pedoman yang dinamakan dengan silabus yang dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP). Didalamnya terdapat suatu karakteristik dalam pembentukan karakter yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku peserta didik.
Alternatif untuk membangun karakter seseorang ialah dengan diberikannya pendidikan seni. Sesuai dalam kamus Poerwadarminta (dalam Majid, 2012:11), karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Ki Hadjar Dewantoro menyatakan bahwa pendidikan melalui seni bermanfaat menghaluskan budi pekerti. Hal ini berkesinambungan dengan tujuan pendidikan seni yaitu dapat menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokratis, beradap serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif, intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, dan mempergelarkan seni (Depdiknas, 2003:7).
Oleh karena itu pendidikan seni dapat membangun kepribadian seorang pemimpin muda mulai dari menumbuhkembangkan sikap toleransi, baik terhadap sesama, saling menghormati dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sesuai dengan nilai-nilai estetika (keindahan). Nilai-nilai keindahan ialah nilai-nilai kemanusiaan yang membangun manusia menjadi indah sebagai fitrahnya. Nilai-nilai tersebut ialah kebaikan, kemuliaan, kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan nilai-nilai luhur lainnya (Pranata, 2012:3).
Selain itu merujuk pada tujuan pendidikan di atas bahwa pendidikan seni dapat menumbuhkembangkan sikap demokratis, beradap serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk. Poin inilah yang paling penting bahwa pemimpin muda harus mempunyai sikap demokratis dan dapat berbaur serta hidup rukun dengan masyarakat disekitarnya.
Dari poin-poin yang telah disebutkan dalam tujuan pendidikan seni di ataslah yang harus ada dan tertanam dalam pemimpim muda bangsa Indonesia, agar para pemimpin muda tidak melenceng dari apa yang telah dibuat dan diatur oleh pemerintah khususnya dalam menjadi seorang pemimpin muda. Oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan seni dalam membangun suatu karakter para pemimpin muda di Indonesia dan perlu adanya perhatian khusus dalam memajukan pendidikan seni di Indonesia.
Amar, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Malang

Daftar Pustaka
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Seni.
Pranata, M. 2012. Pemanfaatan Media Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya (Buku Ajar Media Pembelajaran). Malang: Universitas Negeri Malang.
Majid, Abdul, S.Ag, M.Pd & Andayani, Dian, S.Pd, M.Pd. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


1 comment: